PANDEGLANG, BANTEN, - Usai berakhirnya Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) serta Pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, kini konsentrasi masyarakat Kabupaten Pandeglang tertuju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 mendatang, menentukan siapa figur politik yang layak dan pantas menjadi orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten.
Figur Politik Risya Azzahra Natakusuma, yang sempat mencalonkan pada bursa demokrasi pemilihan legislatif 2024 lalu dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), salah satu nama yang kerap disebut masyarakat Pandeglang, merupakan figur politikus muda ini dinilai mampu memberikan nuansa baru bagi kemajuan dan kemakmuran masyarakat Pandeglang kedepan.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
Baru - baru ini sinyal dukungan kepada Risya datang dari beragam elemen masyarakat Pandeglang, mulai dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda hingga Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) mulai menyuarakan dukungannya untuk Risya.
Seperti yang disampaikan Ketua KNPI Kecamatan Pagelaran, Haerullah saat ditemui dikediamannya, Minggu (3/02/2024), merasa kalau Risya adalah representasi kepemimpinan kaum muda dalam kontestasi Calon Bupati Pandeglang.
" Terlepas dia anak Bupati atau anak siapapun, dalam pemilihan nanti semua bermuara pada masyarakat Kabupaten Pandeglang , karena kedaulatan ada ditangan Rakyat sebagai pemegang hak suara, " ujar Haerullah
Dikatakan, dalam era demokrasi yang dianut Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak ada istilah membangun dinasti atau melanggengkan kekuasaan. Politik sebuah bangsa yang bernama Indonesia ini diharapkan bersama akan membawa kemajuan bagi bangsa ini dan kematangan berdemokrasi.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Menguat, Semua Merapat
|
"Untuk itu saya secara pribadi mendukung dan mendorong adanya keterwakilan kaum muda dalam kontestasi Pikada 2024 dengan menempatkan Risya sebagai Calon Bupati Kabupaten Pandeglang" tegasnya.
Bagi Haerullah, Pilkada hanyalah suatu sarana dialektika kebangsaan untuk melakukan pergantian tampuk kepemimpinan elite di setiap tingkatan, yang tujuannya meningkatkan pelayanan publik demi terciptanya kemajuan dan perbaikan disegala lini atas segudang permasalahan di kota pandeglang ini.
"Biarkan Masyarakat menentukan. Jadi jika suka silakan coblos dan jika tidak suka bisa coblos calon yang lainnya, " pungkasnya.***